LIGABOLA- Bahasa Hokkien di Indonesia memiliki beberapa varian yang berkembang di berbagai daerah, terutama di kota-kota dengan populasi Tionghoa yang besar. Meskipun berasal dari rumpun dialek yang sama (Hokkien dari Fujian Selatan, Tiongkok), masing-masing wilayah memiliki ciri khas tersendiri karena pengaruh lokal, kontak budaya, dan sejarah migrasi. Berikut penjelasan ringkas tentang perbedaan bahasa Hokkien dari Indonesia:
🗣️ 1. Hokkien Medan
-
Asal-usul: Banyak keturunan Tionghoa Medan berasal dari Zhangzhou (Teochew) dan Quanzhou.
-
Ciri khas: Dipengaruhi oleh bahasa Melayu Medan dan Indonesia.
-
Contoh kosakata:
-
Makan: chia
-
Tidak: bo
-
Uang: lui
-
🗣️ 2. Hokkien Pontianak (Kalbar)
-
Asal-usul: Keturunan Zhangzhou lebih dominan.
-
Ciri khas: Pelafalan lebih keras dan ‘tajam’.
-
Pengaruh: Banyak kosakata serapan dari Melayu Pontianak dan Dayak.
-
Contoh kosakata:
-
Makan: ciak
-
Sakit: phah
-
Pergi: khi
-
🗣️ 3. Hokkien Singkawang
-
Asal-usul: Campuran Zhangzhou dan Quanzhou, dengan komunitas Hakka besar juga memengaruhi logat.
-
Ciri khas: Pelafalan lebih lembut, banyak variasi nada.
-
Pengaruh: Melayu Singkawang, Hakka, dan Dayak.
-
Contoh kosakata:
-
Tidak: bo
-
Uang: lui
-
Rumah: chu
-
📌 Faktor yang Membentuk Perbedaan
-
Asal leluhur (Zhangzhou vs. Quanzhou)
-
Kontak dengan bahasa lokal (Melayu, Hakka, Indonesia)
-
Perkembangan budaya dan sejarah migrasi
No comments:
Post a Comment