LIGABOLA- Suku paling kecil yang dikenal dalam sejarah antropologi dengan praktik kanibalisme berasal dari beberapa wilayah terpencil di dunia, khususnya di Papua Nugini, Amazon, dan Afrika Tengah. Berikut adalah rincian tentang beberapa di antaranya yang dikaitkan dengan ukuran tubuh kecil dan riwayat kanibalisme:
⚔️ 1. Suku Korowai (Papua Nugini)
📍 Lokasi:
-
Hutan lebat di Provinsi Papua, bagian tenggara Papua Nugini.
🔍 Ciri Khas:
-
Tinggi badan rata-rata sekitar 145–155 cm.
-
Tinggal di rumah pohon setinggi 10–40 meter.
-
Terisolasi dari dunia luar hingga tahun 1970-an.
🍖 Praktik Kanibalisme:
-
Dulu melakukan kanibalisme ritual terhadap apa yang mereka sebut "khakhua", yaitu penyihir jahat.
-
Tubuh “penyihir” dikonsumsi sebagai bagian dari hukuman spiritual dan kepercayaan magis.
🗿 2. Suku Fore (Papua Nugini)
📍 Lokasi:
-
Pegunungan Eastern Highlands, Papua Nugini.
🔍 Ciri Khas:
-
Tinggi relatif pendek.
-
Suku kecil dengan populasi terbatas, dikenal lewat penyakit kuru.
🍖 Praktik Kanibalisme:
-
Praktik kanibalisme endokanik: memakan tubuh anggota keluarga yang meninggal, sebagai bentuk penghormatan.
-
Penyakit kuru (semacam prion seperti penyakit sapi gila) menyebar karena kebiasaan ini, terutama di kalangan perempuan dan anak-anak.
🌳 3. Suku Mbendjele (Afrika Tengah)
📍 Lokasi:
-
Hutan hujan Kongo dan Republik Afrika Tengah.
🔍 Ciri Khas:
-
Termasuk kelompok pygmy (tinggi sekitar 140–150 cm).
-
Hidup semi-nomaden di hutan tropis.
🍖 Praktik Kanibalisme:
-
Terdapat klaim historis dan mitos bahwa kelompok pygmy terlibat dalam kanibalisme ritual, tetapi belum terbukti secara antropologis modern.
-
Sering distigmatisasi oleh kelompok luar dalam konflik dan propaganda.
⚠️ Catatan Penting:
-
Tidak semua praktik kanibalisme berarti "liar" atau "jahat" — dalam banyak budaya, ini berkaitan dengan ritual, kepercayaan spiritual, atau penghormatan terhadap leluhur.
-
Banyak cerita kanibalisme juga dibesar-besarkan oleh penjelajah kolonial untuk menjustifikasi misi "peradaban".
No comments:
Post a Comment